Mikocok Sialan

Awalnya saya udah ga sreg mau presentasi dengan laptop Acer ini tapi apadaya, iBook sedang dicharge karena memang kehabisan daya dan disana memang hampir tidak ada sumberdaya tambahan, Ya presentasi saya dengan rekan ayah tentang IP Address dan pengalamatannya, Judulnya IPv4/IPv6 Tunnelling using Mac OS X. Hehe.. Presentasi tentang Mac di laptop Acer.

Baru aja saya berbasa-basi dan membuka slide pertama, ya.. Baru slide pertama aja udah lama, apalagi saya sengaja buat kurang lebih 12-17 slide yang memang isinya sedikit modul pembelajaran tentang IP Address untuk para bos-bos yang pengen pinter :D

Sialnya baru 30 menit bicara, audience ada yang cengéngésan, apa muka saya yang jelek? Dibandingkan dengan orang ini sih masih cakep saya :D ternyata saat saya menoleh ke belakang yang keluar dari layar proyektor, yang keluar gambar seperti ini.

Lanjutkan membaca Mikocok Sialan

Pascabayar hampir dilupakan, benarkah?

Sekarang mempunyai sebuah telepon selular tidak sesulit seperti dulu, kalau dulu mungkin dengan uang 2 juta atau 3 juta rupiah baru bisa terbeli sebuah telepon selular, sekarang dengan 200 ribu rupiah saja kita bisa mempunyai telepon selular, tentunya yang sangat minim dengan fasilitas, tapi kalau hanya diperuntukan untuk bertelepon dan mengirim SMS itu sudah cukup.

Tentunya sebuah ponsel memerlukan cellular provider, atau sebuah kartu perdana untuk dapat melakukan panggilan dan mengirim SMS. Dulu, untuk kita diharuskan menggunakan kartu berjenis pasca bayar, lalu keluar kartu dengan sistem pra bayar, yang walau pada saat itu harganya masih selangit. Tidak seperti dulu lagi, sekarang kartu pra bayar hanya dibandrol dengan harga 5-10 ribu saja. Cukup terjangkau bukan?

Saya adalah pengguna ponsel sejak tahun 2000(umur saya waktu itu masih 9 tahun) pemberian dari ibu saya karena saya suka keluyuran ga jelas :D . Yupz, ponsel pertamaku Ericsson T20s dengan kartu Satelindo(yang sekarang berubah nama jadi Matrix). Yang sampai sekarang belum pernah ganti nomor, saya cukup senang dengan menggunakan kartu ini karena memang fleksibel :D tidak perlu susah-susah beli pulsa paling tagihan akhir bulan jebol :D

Belakangan ini mulai terdengar yang namanya Perang Tarif, ya seperti tadi dimana para provider mulai menekan tarif percakapan dan SMS, mulai dari 0,000xxxx/detik sampai tarif “sampai puas”. Ya, memang sangat menguntungkan, tapi.. Perang tarif itu hanya ada di pra bayar, sedangkan pasca bayar hanya bisa jadi penonton saja :(

Kalau kalian dengar kata pasca bayar pasti identik dengan Pemakainya selalu orang tinggi, atau tiap akhir bulan tagihannya pasti jebol ya kan? :D Ada enaknya juga menggunakan kartu berjenis ini, diantaranya

  • Fasilitas tentunya lebih banyak, ya, teknologi GPRS, 3G, Video Call, dan lain-lain tentu sudah pasti langsung aktif.
  • Panggilan bisa dibatasi, misalnya hanya boleh menghubungi nomor tertentu saja, tentunya ini bisa mengatur pemakaian kita :D
  • Tarifnya konstan, dan fixed, tidak ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk tiap tarif, inilah enaknya, saya merasa tidak ditipu walau memang kenyataannya agak mahal :D
  • Bisa dipakai ke luar negeri tanpa ada masalah, kita hanya perlu mengaktifkan international roaming saja.

Ya, mungkin itu saja yang bisa saya nikmati dari penggunaan kartu pasca bayar. Walau begitu, saya masih bisa menikmati hasil dari perang tarif karena saya sempatkan untuk membeli kartu pra bayar :D . Tapi, bagaimanapun juga kartu berjenis ini tidak cocok untuk seseorang yang suka curhat ga penting :D ya, sebenarnya tidak apa-apa sih selagi masih kuat menanggung tagihannya :D

Kenapa kita tidak suka produk dalam negeri?

Pernah dengar istilah berikut?

Hey.. Nie, gw baru beli parfum baru dari perancis…

Kucing gw sakit nih, barusan gw sempetin beli vitamin kucing yg diproduksi jerman…

Yah, gw cuma seneng makanan italy, abiez enak sih :D

Perancis, Jerman, Italy… Itu semua keluar dari mulut orang Indonesia, saya punya pengalaman waktu di Rusia, ada seseorang bapak-bapak, dia dulu membeli mobil seri Lada Karina, mobil buatan Rusia, kata ayah saya, mobil tersebut memiliki tenaga yang cukup tinggi, perawatan yang cukup mudah, pokoknya tidak kalah dengan mobil jepang, dia membeli dengan sekian harga(saya lupa lagi waktu itu berapa harganya :D ), dengan uang segitu, sebenarnya bapak tadi sudah cukup dan bahkan lebih dari cukup untuk membeli sebuah Honda Civic dengan tahun yang sama, tapi kenapa dia lebih memilih membeli mobil buatan negaranya sendiri ??

Oke, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena dia seorang yang mencintai produk buatan negaranya sendiri, Di Rusia dan negara maju lainnya masyarakatnya bisa saja seperti ini,
Coba kalau di Indonesia… Paling-paling jawabannya seperti ini..

Apa itu bikinan Indonesia? Cuih…. :D (Dramatisir mode=ON :D )

Oke, pada kali ini saya tidak akan menyalahkan pihak konsumen, konsumen berhak memilih, ya kan? ;) hanya saja kenapa konsumen lebih memilih produk luar daripada produk dalam negeri? Oke, mungkin ini beberapa jawaban dari pertanyaan berikut.

  • Para pengusaha lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas, dan lebih memilih meraup keuntungan besar dari hasil penjualan tanpa memiliki pemikiran untuk memuaskan konsumen, sehingga kebanyakan konsumen kecewa dengan apa yang mereka dapatkan.
  • Profesionalisme kebanyakan para pengusaha masih kurang profesional menghadapi konsumen, kadang produk yang ditawarkan bagus, tapi pelayanan payah, konsumen males juga kan?
  • Tidak memikirkan service support untuk konsumen, pernah saya waktu itu beli Stabilizer buatan lokal, disitu tertulis garansi 1 tahun, baru 2 minggu rusak, mau diganti, eh, malah dijawab, kita udah tidak memberlakukan garansi untuk produk ini lagi. Beuh :|
  • Masyarakat kebanyakan kurang memiliki sifat nasionalis, (karena masalah tadi)
  • Ada yang mau menambahkan? Saya pusing mikirnya(lagi banyak kerjaan :D)

Yah, mungkin inilah penyebab produk kita tidak bisa bersaing dengan produk buatan orang bule luar negeri, Dan apakah bisa produk kita bersaing dengan produk luar? Ya, tentu saja bisa :)

**Iseng posting pake iPhone dengan jaringan Wireless LAN dari Bapusda Jabar, aksesnya lumayan cepat lho..Hehe..**

Saya punya e-mail, cuma udah dijual

Barusan saja saya ada tugas dari sekolah yaitu mewawancarai masyarakat tentang bagaimana tentang IT di mata masyarakat, kebetulan saya mewawancarai seseorang penjaga staff di bidang layanan Intek(pokoknya tentang internet aja) Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Namanya Bapak ******(takut orangnya marah :D ). Wawancara dimulai dengan pendekatan perkenalan awal, tanya nama,basa-basi, hingga akhirnya bertanya tentang IT dengan bapak tersebut.. Kurang lebih beginilah percakapannya..

Anggie : Kira-kira sudah sampai sejauh mana anda mengerti tentang IT?

Dia : Yah, Alhamdulillah sudah sampai bisa begini-begitu(apaan tuh?) udah bisa benerin komputer

Anggie : Apa yang anda dapatkan dari teknologi internet?

Dia : (mulai cerita panjang n kesannya ngaco) Wooh.. Saya dapat ilmu banyak di internet, saya bisa cari apapun di internet, kerjaan(masa sih),jodoh(udah tua lo), bahkan bisa dapet duit(ah..masa?) Pernah tuh saya punya e-mail yang belakangnya ada yahoo-nya(mungkin maksudnya e-mail dengan domain yahoo.com), seneng banget punya e-mail, bisa kirim terima surat, cuma sekarang e-mailnya udah saya jual ke temen, gitu dek(dek????)…

**Percakapan dilanjutkan…

Keluar dari sana gedung perpustakaan saya langsung ketawa ga karuan, sejak kapan e-mail di Yahoo bisa dijual? Memang e-mail Yahoo yang berbayar.. :))

Woy, saya sekarang mau jual e-mail di MSN nih :)) ada yang mau beli? :D

Sampai umur berapa anda akan hidup?

Nggak kok, sumpah, saya ga berbicara sama yang diatas, saya cuma iseng aja ketemu situs ini, didalemnya ada kalkulator buat ngitung usia kita sampai berapa, cukup dengan jawab pertanyaan yang ada, pertanyaannya lumayan banyak dan berbahasa inggris, yang ga ngerti bahasa inggris, mending jangan, ntar tambah pusing, kalau udah pusing dekat dengan kematian,hehe… :)) :P

Dan inilah hasil untuk diri sayah

Lanjutkan membaca Sampai umur berapa anda akan hidup?

Saya butuh komputer, bukan mesin desain

Kemarin, saya sempat ke kantor Dinas Pendidikan untuk ambil softcopy formulir pendaftaran Olimpiade Karya Tulis se-kota Bandung(Oh,ya saya terpilih menjadi peserta lomba karya tulis lho,hehehe… :P ). Sebenarnya lombanya start dari awal bulan maret kemarin, cuma formulirnya baru diambil sekarang.

Sampai disana saya ketemu dengan ibu-ibu tua, entah siapa namanya. Terjadilah percakapan berikut..

Lanjutkan membaca Saya butuh komputer, bukan mesin desain