Perbedaan Motorfiets, Bromfiets dan Snorfiets

Belanda memang negeri sepeda, bahkan populasi sepeda sendiri melebihi populasi warganya sendiri. Kita sebagai orang Indonesia yang biasa lihat sepeda motor berkeliaran di Jakarta mungkin akan kaget kok segini banyak sepeda. Lalu apakah ada sepeda motor juga di Belanda? Tentu saja ada.

Di Indonesia pembagian sepeda motor sangat simpel; motor bebek, motor matic dan motor sport . Di Belanda, pembagian sepeda motor terbagi menjadi motorfiets, bromfiets dan snorfiets. Lalu apa saja perbedaannya?

Motorfiets

Motorfiets adalah jenis sepeda motor full-size. Speed limit motorfiets mengikuti aturan speed limit mobil dan van di Belanda; 80 km/h di jalan raya dan 120-130 km/h di jalan tol – Ya, di Belanda dan negara Eropa lainnya, sepeda motor full-size/motorfiets boleh masuk jalan tol. Pengemudi motorfiets ini diwajibkan untuk menggunakan full safety gears seperti jaket, sarung tangan dan helm half/full face. Ciri khas motorfiets hampir sama seperti mobil, menggunakan plat dasar warna kuning dengan logo EU dan NL. Usia minimal untuk dapat mengemudikan motorfiets adalah 18 tahun dan memegang SIM kategori A.

Bromfiets

 

 

 

Bromfiets merupakan jenis sepeda motor dengan kecepatan maksimal 45 km/h. Pengemudi  dan penumpang yang dibonceng  diwajibkan menggunakan helm walau tidak wajib menggunakan helm full face,dulu bromfiets diperbolehkan menggunakan jalur sepeda, tapi karena sering terjadi kecelakaan, beberapa tahun terakhir bromfiets dilarang menggunakan jalur sepeda dan diwajibkan untuk jalan di jalan raya. Bromfiets menggunakan plat dasar warna kuning tanpa logo EU dan NL. Usia minimal untuk dapat mengemudikan bromfiets adalah 16 tahun dengan SIM kategori AM (kategori khusus untuk moped/bromfiets) walau begitu, pemegang SIM A dan B diperbolehkan mengemudi bromfiets. Di Belanda, motor matic kecil masuk dalam kategori bromfiets bahkan motor Vespa masuk kategori ini. Bromfiets ini sering juga disebut dengan istilah scooter.

Snorfiets

Snorfiets merupakan kendaraan jenis sepeda motor yang lebih ringkas dari bromfiets berbeda dengan bromfiets, plat nomor snorfiets berwarna biru tanpa logo EU dan NL. Kecepatan maksimal snorfiets hanya dibatas sampai 25 km/h – ini serius, jika kita coba-coba memodifikasi mesin snorfiets agar dapat berjalan lebih dari 25 km/h siap-siap ditilang dan snorfiets Anda akan disita. Snorfiets ini lebih mirip sepeda karena beberapa diantaranya ada pedal yang dapat kita kayuh. Snorfiets diwajibkan untuk jalan di jalur sepeda, helm tidak wajib. Sama seperti bromfiets, usia minimal untuk dapat mengemudikan snorfiets adalah 16 tahun dan memiliki SIM kategori AM atau A/B. Snorfiets ini sering juga disebut dengan moped.

Perlu diingat, baik motorfiets, bromfiets dan snorfiets sangat dibenci para pesepeda di Belanda, jika Anda mengemudi bromfiets jangan sekali-kali masuk ke jalur sepeda karena selain ditilang, Anda akan dapat hukuman sosial dengan cara diusir keluar jalur oleh para pesepeda.

Gambar diambil dari sini, sini dan sini.

6 thoughts on “Perbedaan Motorfiets, Bromfiets dan Snorfiets”

  1. Iya saya pernah baca juga kalau populasi sepeda di Belanda lebih banyak dari jumlah penduduknya, tapi alasannya kenapa bisa terjadi demikian ya?

    Pesepeda disana “berkuasa” ya, sampai bisa mengusir keluar pemotor dari jalur sepeda. Lihat saja kasus jalur sepeda di Jakarta…ah demikian lah

    Salam dari saya di Sukabumi

    1. Pesepeda di sini layaknya pemotor di Jakarta khususnya, sangat “berkuasa”, bahkan di jam sibuk mereka bisa “mbleber” ke jalan raya, pengguna mobil dan motor harus mengalah.

      Jakarta? Sebenarnya Jakarta itu wilayahnya datar, cocok untuk bersepeda, tinggal perbanyak pohon agar rindang. Sayangnya masyarakatnya ogah untuk berubah, bahkan jalan ke minimarket sejauh 200 meter aja lebih memilih naik motor.

      Salam juga dari Amsterdam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.