#7DayswithMarch 3: Aku dan Nissan March — Review Singkat Dikala Macet

15 Agustus

Hanya dengan Nissan March? Yang lain mana? Seperti biasa, di hari senin ini saya memulai kegiatan saya sendirian, hanya kali ini berbeda, saya ditemani oleh Nissan March, kendaraan yang kedepannya saya sebut sakti mandraguna.

5:56AMBerangkat jam 6 dari rumah saya bilangan Parung(perbatasan Kabupaten Bogor – Sawangan, Depok) menuju Kota Jakarta(tepatnya di daerah HR Rasuna Said) merupakan perjalanan yang paling melelahkan, di saat libur kuliah ini saya harus berjalan kesana kemari berkeliling Jakarta demi mencari sesuatu yang lebih #halah. Baru saja melewati sawangan saja sudah macet gak karuan, saya diuntungkan menjajal Nissan March ini, berhubung macet, daripada tidak ada kerjaan saya coba pencet sana pencet sini semua tombol yang ada dalam Nissan March, dimulai dari Head Unit, AC, dan fasilitas lainnya. Dimulai dari yang namanya Head Unit, sumpah, saya ini kupingnya yang rewel bin manja soal suara, terlalu standar :p tapi untuk mengusir kemacetan, saya rasa ini sudah lebih dari cukup, lagu Muse – Time Is Running Out, BEP – The Time(The Dirty Bit) sampai 7 Icons(minus videoclipnya) terdengar bersih dan mulus dalam Head Unit Nissan March yang sudah terintegrasi dengan dashboard, CD Playernya pun dapat membaca format CD Audio dan MP3, suaranya juga cukup jernih saat memutar CD Mika – Life In Cartoon Motion dan sekumpulan MP3 yang saya burn sendiri :p

Air Conditioner, Ini merupakan bagian penting untuk kendaraan modern yang berada di Jakarta, seperti yang kita tahu, Jakarta makin panas, AC kendaraan sudah menjadi suatu kewajiban dalam sebuah kendaraan, maka dari itu saya coba sejauh mana AC Nissan March ini dapat mendinginkan bagian dalam mobil, saya coba putar thermostat-nya ke arah paling kiri dengan hembusan blower di level II, hasilnya hawa dingin cukup menusuk tulang, dan ajaibnya, mobil ini memiliki fungsi heater :D dimana fungsi ini hanya dimiliki di mobil bikinan perancis jadul saya :p , bahkan mobil kompetitornya yang saya juga pakai tidak memiliki heater, padahal saya sering menggunakan heater manakala berada tengah malam di puncak atau tengah malam di daerah Bandung dimana suhu di kedua daerah tersebut saat tengah malam sangat dingin :D

Oia, untuk transmisi, kebetulan saya dapat Nissan March yang versi matic, dan kebetulan mobil pribadi saya(kompetitornya ) juga matic, tentunya ada perbedaan, Nissan March menggunakan tipe transmisi segaris, sedangkan mobil saya menggunakan gate type untuk mencegah perpindahan transmisi secara tidak sengaja, namun bukan berarti Nissan March ini tidak ada proteksi dari perpindahan transmisi secara tidak sengaja, kan ada  tombol shift lock-nya :D dan pilihan transmisinya juga tentunya berbeda, mobil saya pilihannya P – R – N – D – 3 – 2 – L sedangkan Nissan March pilihannya P – R – N – D – 2 – 1, tidak ada Gigi 3? Bagaimana jika ingin menyalip kendaraan? Gampang, gunakan Overdrive, di Nissan March tombol OverDrive ada di bawah tombol pengunci transmisi :D

Tidak terasa saya melihat-lihat isi mobil Nissan March ini membuat lupa waktu :p hingga akhirnya berhasil mengantarkan saya ke Rasuna Said ;)

Oia, saya orang yang cukup simpel, barang bawaan saya setiap hari tidak pernah banyak, hanya kamus, laptop dan tas ransel biasa, dan mobil ini menurut saya juga simpel, sesimpel barang bawaan saya :)

 

5 thoughts on “#7DayswithMarch 3: Aku dan Nissan March — Review Singkat Dikala Macet”

  1. Mobil city car jaman sekarang harus tahan banting, tentu harus nyaman bagi orang di dalamnya selama menunggu kemacetan. :lol:

    Anggie:
    Nah, itu dia :d

Tinggalkan Balasan ke Asop Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.