Tisu dan Teko di Toilet

Di Indonesia, tepatnya di beberapa rumah makan (biasanya rumah makan padang) mereka menyediakan tisu untuk beberapa keperluan seperti membersihkan alat makan, hingga membersihkan mulut, bagi kita yang lama tinggal di negeri sendiri tentunya tidak asing, namun, bagi orang asing yang berkunjung ke Indonesia dan melihat tisu tersebut, mereka akan merasa aneh, risih, bahkan jijik, mengapa? Tentunya kalian mengerti seperti apa bentuk tisu tersebut

Source : https://www.gompels.co.uk/image/cache/data/76955-toilet-tissue-320-sheets-2-ply-72-rolls-500×500.jpg

Ya, di negara-negara barat, mereka menggunakan tisu ini untuk keperluan membersihkan diri setelah buang air kecil ataupun besar, tidak menggunakan air seperti layaknya kita orang Indonesia, dan mereka menganut sistem toilet kering, dimana tidak akan ada air berceceran di toilet itu sendiri. Saya sendiri tentunya masih tidak mau bisa beradaptasi seperti orang barat untuk urusan ini, karena masih merasa risih :D . Solusinya, saya selalu membawa botol saat ingin ke toilet.

Apakah semua toilet di negara-negara Eropa menganut sistem ini? Dulunya saya pikir iya, hingga saat saya ke Turki dan beberapa kota di Rusia yang mayoritas beragama Islam, saya mencoba toilet disana, dan mereka menambah satu barang, yang menurut saya agak aneh, yaitu teko

Source : http://photo.oempromo.com/Prod_083/16-Oz–Standard-Plastic-Tea-Pot_8672498.jpg

Ya, teko, atau biasa disebut teapot. Jadi, disamping tisu, mereka menyediakan teko ini dan kran air, dan menurut saya bentuk teko tersebut tidak jauh berbeda dengan teko  biasa di Indonesia yang ada di rumah untuk membuat teh atau sekedar menyimpan air panas :mrgreen:

Sekarang saya bisa merasakan seperti apa risihnya orang Barat melihat tisu toilet di rumah makan, karena itu sama ketika saya melihat teko yang biasa saya gunakan untuk menuangkan air ke cangkir berisi teh, tapi saya gunakan untuk keperluan cebok :mrgreen:

7 thoughts on “Tisu dan Teko di Toilet”

  1. Salam kenal. Hahaha. 11-12. Saat kebudayaan di suatu tempat digunakan di tempat lain.

    Saat itu ketika temen2 di Thailand tahu nama anak laki2 saya, Aria. Mereka protes. Aria itu khan nama buat cewek.. karena disini, dibacanya: Alia.

Tinggalkan Balasan ke Neisia Larasati Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.